Nabi Adam As. Bagian 8

 

بـســـــــــــم الله الرحمن اللرحيم

Qishash al-Anbiya – Ibnu Katsir

اسلم عليكم , ketemu lagi sama ane kawan. Hhe...

Pada postingan sebelumnya ane udah bahas tentang kedua anak Adam, Qabil dan Habil. Baca di sini buat yang belum baca.

Di kesempatan kali ini, ane mu jelasin tentang dalil yang menyebutkan bahwa manusia pertama yang Allah ciptakan (Adam) adalah seorang Nabi.

Langsung aja deh ane kasih penjelasannya nih di bawah. Simak ya, kawan. :)

Lafadz Nabi Adam As.

Adam Seorang Nabi Utusan Allah

Dalam kitab Shahih-nya, Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Dzar, ia mengatakan, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, berapa jumlah nabi?’ ‘124.000 nabi.’ Jawab beliau. ‘Wahai Rasulullah, berapa jumlah rasul di antara mereka?’ tanyaku kembali. ‘Sebanyak 313 rasul.’ Jawab beliau. ‘Wahai Rasulullah, siapa nabi yang pertama?’ tanyaku berikutnya. ‘Adam.’ jawab beliau. ‘Wahai Rasulullah, apakah Adam seorang nabi yang diutus?’ tanyaku menyusul. ‘Ya, Allah menciptakannya dengan tangan-Nya, meniupkan sebagian ruh (ciptaan)-Nya kepadanya, kemudian Allah menyempurnakannya (sehingga bisa) berdiri berhadapan.’ Jawab beliau.”[42]

Thabrani mengatakan, “Ibrahim bin Nailah Al-Ashbahani bercerita kepada kami, Syaiban bin Farukh bercerita kepada kami, Nafi’ bin Hurmuz bercerita kepada kami, dari Atha’ bin Abu Rabbah, dari Ibnu Abbas ia mengatakan, ‘Rasulullah Saw. bersabda, ‘Maukah kalian aku beritahukan, malaikat terbaik adalah Jibril, nabi terbaik adalah Adam, hari terbaik adalah hari Jum’at, bulan terbaik adalah bulan Ramadhan, malam terbaik adalah lailatul qadar, dan wanita terbaik adalah Maryam binti Imran.’”

Sanad hadits ini dhaif, karena Nafi’ Abu Hurmuz dinyatakan pendusta oleh Ibnu Ma’in, dinyatakan dhaif oleh Ahmad, Abu Zur’ah, Abu Hatim, Ibnu Hibban dan lainnya. Wallâhu a’lam.

Ka’ab Al-Ahbar[43] mengatakan, “Tak seorang pun di surga memiliki jenggot selain Adam. Jenggotnya hitam, panjangnya mencapai pusar. Dan tak seorang pun di surga dipanggil dengan kuniah selain Adam; di dunia ia dipanggil dengan kuniah Abu Basyar (ayah manusia) dan di surga dipanggil Abu Muhammad.”

Diriwayatkan dari Ibnu Adi melalui jalur Syaikh bin Abu Khalid, dari Hammad bin Salamah, dari Amr bin Dinar, dari Jabir secara marfu’, “Para penghuni surga dipanggil dengan nama-nama mereka, kecuali Adam, ia dipanggil dengan kuniah Abu Muhammad.”[44]

Juga diriwayatkan Abu Adi dari hadits Ali bin Abi Thalib. Hadits ini dhaif dari semua sisi. Wallâhu a’lam.

Nabi Muhammad Pernah Bertemu Nabi Adam di Surga

Disebutkan dalam hadits Isra’ dalam kitab Shaḫîḫain,[45] saat Rasulullah Saw. melintas di hadapan Adam di langit paling bawah, Adam berkata kepada beliau, “Selamat datang anak shaleh dan nabi shaleh.’ Di sebelah kanan dan kiri Adam ada kumpulan banyak manusia. Saat melihat ke sebelah kanan, Adam tertawa dan saat melihat ke sebelah kiri, Adam menangis. Beliau bertanya, “Wahai Jibril, siapa dia?” Jibril menjawab, “Dia Adam, dan mereka itu anak keturunannya. Saat melihat ke sebelah kanan—mereka adalah para penghuni surga, Adam tertawa, dan saat melihat ke sebelah kiri—mereka adalah penghuni neraka, Adam menangis.” Demikian inti hadits di atas.

Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, “Muhammad bin Mutsanna bercerita kepada kami, Yazid bin Harun bercerita kepadaku, Hisyam bin Hassan bin Hasan memberitakan kepada kami, ia mengatakan, ‘Akal Adam sama seperti akal seluruh anak keturunannya.’”

Nabi Saw. besabda, “Aku melintas di hadapan Yusuf, ternyata ia diberik separuh ketampanan.” Sebagian ulam menyatakan, makna hadits ini adalah Yusuf diberi separuh ketampanan Adam. makna ini sesuai, karena Allah menciptakan Adam dan membentuknya dengan tangan-Nya, meniupkan ruh (ciptaan)-Nya padanya. Dan makhluk yang Allah ciptakan, pasti makhluk yang paling baik keindahannya.

Kami meriwayatkan dari Abdullah bin Umar secara mauquf dan marfu’, saat Allah menciptakan surga, para malaikat mengatakan, “Ya Rabb kami! Berikan surga itu pada kami, karena Kau telah menciptakan dunia untuk keturunan Adam, mereka makan dan minum di sana.” Allah kemudian berfirman, “Demi keperkasaan dan kemuliaan-Ku, tidaklah Aku menyamakan antara keturunan shaleh makhluk yang Aku ciptakan dengan tangan-Ku, seperti makhluk yang Aku ciptakan dengan (kalam), ‘Jadilah! Maka jadilah dia.’”

Diriwayatkan dalam sebuah hadits dalam kitab Shaḫîḫain dan lainnya dari sejumlah jalur, Rasulullah Saw. bersabda, “Sungguh, Allah menciptakan Adam sesuai wujud-Nya (sifat-sifat-Nya).” Ulama secara panjang lebar membahas hadits ini, dan banyak sekali pendapat terkait hadits ini yang tidak bisa dipaparkan di sini. Wallâhu a’lam.

<== Sebelumnya

Bersambung... إن شاء الله

---

[42] Ibnu Katsir menuturkan dalam penafsiran surah An-Nisâ (II/423) pada bagian firman: “Dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.” (An-Nisâ, 4 : 64) setelah menyebut hadits Abu Dzar, “Hadits ini secara panjang lebar diriwayatkan Al-Hafizh Abu Hatim bin Hibban Al-Basti dalam kitab Al-Anwâ` wat Taqâsîm, dan ia beri tanda shahih. Namun pernyataan ini tidak disetujui Abu Faraj bin Jauzi. Ibnu Jauzi menyebut hadits ini dalam kitab Al-Maudhû’ât.

[43] Ka’ab bin Mati’ Al-Himyari Abu Ishaq, dikenal sebagai Ka’ab Al-Ahbar, meninggal dunia tahun 32 H. (Tadzkiratul Ḫuffâzh, I/49, Al-A’lam, V/228).

[44] Al-Kâmil fidh Dhu’afâ’ (IV/1268) dengan matan: “Para manusia dipanggil dengan nama-nama mereka pada hari kiamat, kecuali Adam.”

[45] Shaḫîḫ Bukhari, kitab: Shalat, Bab: Bagaimana shalat diwajibkan pada malam Isra’, Shaḫîḫ Muslim, Kitab: Iman, Bab: Isra’.

Posted by Unknown

Tweet